Senin, 31 Oktober 2011

Daging Ibu untuk membahagiakan anak

Pada suatu hari ada seorang anak remaja perempuan berumur 17 tahun, dia lahir dari keluarga yang sangat kaya raya kehidupannya jauh dari kesusahan, setiap harinya ia di layani oleh para pembantunya, makanan berlimpah, uang banyak dan sangat di manja oleh orang tuanya, apapun yang di inginkan anaknya pasti di berikan oleh orang tuanya hingga membuat anaknya menjadi sosok remaja yang sangat manja dan tidak bisa hidup mandiri, hingga pada suatu hari ayahnya meninggal karena komplikasi beberapa penyakit, setelah ayahnya meninggal perusahaan sang ayah di jalankan oleh orang kepercayaan ayahnya atau tangan kanan ayahnya, namun pengelolaan perusahan yg di jalankan oleh tangan kanan ayahnya tidak sebagus yang di jalankan ayahnya hingga perusahaan ayahnya pun mengalamai penurunan, sampai pada akhirnya perusahaan nya bangkrut rumah mobil dan semua hartanya habis di sita oleh bank.

Akhirnya gadis remaja itu bersama ibunya pindah ke kontrakan kecil yang sangat jauh dari kemewahan,

sangat jauh berbanding terbalik dengan kehidupan sebelumnya, ibunya kerja banting tulang mulai dari  menjadi pemulung, tukang masak hingga menjadi buruh cuci ia lakukan demi menghidupi sang anak, namun sang anak tak kunjung sadar dan mengerti akan kehidupan barunya yang memprihatinkan jauh dari kemewahan, sang anak selalu minta makanan yang mahal, ibunya rela menggunakan uang hasil buruh mencuci untuk membelikan makanan yang anaknya minta, sampai ia rela tidak makan selama dua hari demi memberikan apa yang anaknya minta, anaknya memperlakukan ibunya seperti pembantunya dulu, ibunya sering di suruh2 di minta memijit tangan dan kaki sang anak, minta di ambiklan minum, nyapu ngepel nyuci hingga memberskan kamar sang anak.

Hingga pada suatu hari ibunya sakit karena sudah beberapa hari tidak makan,karena sakit ibunyapun tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan uang sepeserpun, uang yang ibunya miliki tinggal 5rb, yang hanya cukup di belikan nasi tempe dan kerupuk, sang anakpun akhirnya marah karena menu makan siangnya tidak di temani oleh daging, anaknya membanting nasi dan lauk yang telah ibunya belikan untuknya, anaknya bilang “ bagaimanapun caranya ibu harus mencari uang untuk membelikan aku makan siang degan daging bu” ibunya tidak pernah marah meskipun ia di caci dan di maki oleh anaknya  karena ia sangat sayang dengan anaknya, ibunya hanya bisa menitikan air mata menahan semua rasa sakit yang ia rasakan, ibunya kemudian pergi ke rumah tetangganya untuk mencari pinjaman uang meskipun di luar sedang hujan sangat lebat,namun ia tetap pergi meskipun hujan dan dalam keadaan sakit karena belum makan selama 4hari ,semua rumah tetangganya telah ia datangi namun tidak ada satupun tetangganya yang mau memberikan pinjaman uang, meskipun tidak ada yang memeberikan pinjaman uang sang ibu tidak menyerah ia datang ke salah satu rumah makan padang untuk mencari utangan, sang ibu memohon untuk di berikan daging kepada pemilik rumah makan tetapi usahanyapun gagal, malah sang ibu diusir dan diperlakukan layaknya pengemis oleh pemilik rumah makan, karena tidak tahu apa yang harus di lakukannya lagi akhirnya sang ibu memutuskan untuk pyulang kerumah, sesampainya dirumah dengan pakaian basah kuyup tubuh gemetar dan muka pucat pasi ibunya menghampiri anaknya dan berkata “ na maafkan ibu, karena hari ini ibu tidak bisa membawakan daging untuk makan siang kamu sayang” namun sang anak malah marah dan menampar ibunya dan mendorong ibunya sampai ia tersungkur kelantai, kemudian anaknya kembali memaki-maki ibunya dan ia tidak mau tau pokoknya harus ada daging untuk menu makan siangnya, akhirnya sang ibu pergi kedapur sambil menangis tersedu-sedu, ibunya tidak menangis karena perlakuan anaknya namun ibunya menangis karena merasa gagal membahagiakan anaknya, kemudian ibunya melihat sebuah pisau di sampingnya tanpa pikirpanjang sang ibu langsung memotong dagingnya sendiri  di bagian pahanya, ibunya meringis ketika pisau tajam itu merobek permukaan kulitnya, setelah ia mengambil dagingnya sendiri kemudian sang ibu mencuci dan menggoreng dagingnya sendiri, setelah selesai memasak sang ibu menghidangkan dagingnya dan memanggil anaknya, sedangkan kakinya penuh dengan darah.

Setelah selesai makan sang anak memanggil-manggil ibunya namun sang ibu tidak kunjung menyahut dan datang seperti biasanya, sang anakpun marah dan membanting piring yang ada di meja makan, kemudian sang anak pergi kedapur lalu ia melihat ibunya terbaring tak bernyawa sambil memegang secarik kertas, ketika sang anak melihat ibunya tergeletak berlumuran darah sang anak hanya bisa terdiam seperti patung, lalu sang anak mengambil sepucuk surat yang ada di tangan ibunya  lalu membacanya “ anakku yang cantik  ibu menyayangimu, maafkan ibu nak karena selama ini setelah ayahmu meninggal ibu belum bisa membahagiakanmu, ibu hanya bisa memberikan sepotong daging ibu untuk makan siangmu, ibu rela melakukan apapun demi anak ibu yang cantik, karena bagi ibu kamu adalah malaikat kecil ibu yang sangat ibu cintai, bahkan ibu rela menukar nyawa ibu demi kamu cantik, maafkan ibu, ibu selalu menyayangimu……….” Setelah membaca surat itu sang anakpun menjerita dan meminta maaf kepada ibunya ia berjanji tidak akan menjadi anak yang durhaka lagi kepada ibunya, namun apa yang bisa ia lakukan nyawa ibunya sudah tiada,apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur karena saking depresinya lalu sang anakpun bunuh diri di samping ibunya.

1 komentar: